PAUL
DIRAC
Lebih dari seratus tahun yang lalu, lahirlah
seorang anak yang diberi nama Paul Andrien Maurice Dirac di Bristol, Inggris.
Siapa sangka di kemudian hari anak yang bernama Paul Dirac ini akan menjadi
fisikawan besar Inggris yang namanya dapat disejajarkan dengan Newton, Thomson,
dan Maxwell. Melalui teori kuantumnya yang menjelaskan tentang elektron, Dirac
menjelma menjadi fisikawan ternama di dunia dan namanya kemudian diabadikan
bagi persamaan relativistik yang dikembangkannya yaitu persamaan Dirac. Tulisan
ini dibuat untuk mengenang kembali perjalanan kariernya yang cemerlang dalam
bidang fisika teori.
Sejarah Hidup
Paul Andrien Maurice Dirac atau
familiar dipanggil Paul Dirac lahir di Bristol, Britania Raya, Inggris, pada 8
agustus 1902. Ia adalah seorang fisikawan Britania Raya yang di anugerahi
penghargaan Nobel dalam fisika tahun 1933 bersama dengan Erwin Rudolf
Schrodinger. Dirac kecil tumbuh dan besar di Bristol. Ayahnya, Charles Dirac
adalah imigran dari Valais di Switzerland, Swiss yang lahir di kota Monthey dekat Geneva pada tahun
1866 dan kemudian pindah ke Bristol, Inggris untuk mengajar bahasa Perancis
selama hidupnya di Akademi Teknik Merchant Venturers. Sedangkan ibunya yang
bernama Florence Holten, wanita yang lahir di Liskeard pada tahun 1878 dan
menjadi pustakawan di kota Bristol, ia adalah orang asli dari Cronwaal,
Inggris. Ayah dan Ibu Dirac menikah di Bristol pada tahun 1899 dan memiliki
tiga orang anak, dua laki-laki (dimana Paul adalah yang lebih muda) dan seorang
perempuan.
Paul Dirac belajar pertama kali di Bristol tepatnya di Bishoap Road
yang dipimpin oleh ayahnya sendiri, sejak kecil bakat matematika Dirac sudah
sangat menonjol. Ayahnya mendorong Dirac supaya mengembangkan bakat
matematikanya. Ia memberikan buku matematika kepada Dirac supaya dibaca dan
dipelajari diluar sekolah. Bahkan ayahnya mendorong Dirac agar mau belajar
bahasa Perancis. Untuk menggiatkan semangat belajarnya, ayahnya tidak mau
berbicara dengan Dirac kecuali kalau Dirac mau berbicara dalam bahasa Perancis.
Hal ini tentu saja menyebabkan Dirac jarang berbicara dan berusaha memilih kata-kata
yang tepat. Dirac memang anak yang suka menyendiri. Ia selalu menghindari
teman-temannya, karena waktunya selalu ia pergunakan untuk membaca, belajar dan
berfikir. Hobinya berjalan-jalan sendirian sambil memikirkan fisika dan
matematika.
Selepas sekolah lanjutan di SMA dan sekolah teknik, Dirac meneruskan
studinya dalam bidang listrik yakni Jurusan Teknik Elektro di Universitas Bristol, Inggris pada tahun
1918 untuk belajar menjadi insinyur teknik elektro. Pilihannya ini diambil
berdasarkan anjuran ayahnya yang menginginkan Dirac mendapatkan pekerjaan yang
baik. Dirac menyelesaikan kuliahnya dengan baik karena dalam usianya yang 19 tahun yakni pada tahun 1921,
gelar Insinyur Listrik pertama berhasil diperolehnya, tetapi dia tidak
mendapatkan pekerjaan yang cocok paska berkecamuknya perang dunia pada saat
itu. Ia berkeinginan pergi ke Universitas Cambridge untuk memperdalam
matematika dan fisika. Dan berkat prestasinya dengan gelar insinyur itu, Dirac
memperoleh beasiswa untuk melanjutkan studi ke St. John Cambridge pada tahun
1921, tetapi hanya ditawarkan beasiswa yang tidak memadai untuk menyelesaikan
kuliahnya. Untungnya dia sanggup mengambil kuliah matematika terapan di
Universitas Bristol selama dua tahun tanpa harus membayar uang kuliah dan tetap
dapat tinggal di rumah.
Setelah itu pada tahun 1923, ia berhasil memperoleh
beasiswa penuh untuk melanjutkan program
doktornya di St. John’s Cambridge College disertai dengan dana penelitian dari
Departemen perindustrian dan sains, tetapi dana inipun belum bisa menutupi
jumlah biaya yang diperlukan untuk kuliah di Cambridge. Pada akhirnya Paul
Dirac berhasil mewujudkan keinginannya kuliah di St. John Cambridge College karena adanya permintaan dari pihak
universitas. Cambridge merupakan pintu
gerbang yang akan membawanya berjumpa dan bergaul dengan para begawan fisika
kelas dunia. Di Cambridge, Paul Dirac mengerjakan semua pekerjaan sepanjang
hidupnya sejak kuliah paska sarjananya pada tahun 1923 sampai pensiun sebagai
profesor (lucasian professor) pada tahun 1969. Dirac membuktikan bahwa dirinya
pantas mendapatkan beasiswa yang diberikan pihak universitas untuk kuliah di
Cambridge dan memperoleh gelar Ph.D.
Dirac
yang beristrikan Margit, saudara perempuan dari fisikawan Eugene Wigner,
menjalani kehidupan hari tuannya bersama keluarga di Florida setelah memutuskan
pensiun dari Cambridge pada tahun 1969. Orang besar yang tidak menyukai
publisitas ini mengembuskan nafas terakhirnya di Talahassee, Florida, Amerika
Serikat, tepatnya pada tanggal 22 Oktober 1984 dalam usia 82 tahun dengan tetap
memegang prinsip yang sekaligus menjadi pesan berharga bagi para ilmuwan muda,
yakni “I was taught at school never to start a sentence without knowing the end
of it”.
Ia dikenal sebagai peraih penghargaan
Nobel Fisika tahun 1933 bersama dengan Erwin Rudolf Josef Alexander Schrodinger
dan merupakan anggota British order of merit tahun 1973. Paul Dirac merupakan
fisikawan teoretis Inggris terbesar di abad ke-20. Pada tahun 1995 perayaan
besar diselenggarakan di London untuk mengenang hasil karyanya dalam fisika.
Sebuah monumen dibuat di Westminster Abbey untuk mengabadikan namanya dan hasil
karyanya, di mana di sini dia bergabung bersama sejumlah monumen yang sama yang
dibuat untuk Newton, Maxwell, Thomson, Green, dan fisikawan-fisikawan besar
lainnya. Pada monumen itu disertakan pula Persamaan Dirac dalam bentuk
relativistik yang kompak. Sebenarnya persamaan ini bukanlah persamaan yang
digunakan Dirac pada saat itu, tetapi kemudian persamaan ini digunakan oleh
mahasiswanya.
Penemuan yang monumental
Dirac mengukuhkan teori
mekanika kuantum dalam bentuk yang paling umum dan mengembangkan persamaan
relativistik untuk elektron, yang sekarang dinamakan menggunakan nama beliau
yaitu persamaan Dirac. Paul Dirac, menemukan fakta bahwa materi diciptakan secara
berpasangan. Penemuan yang dikenal sebagai "parite" itu menyatakan
bahwa materi berpasangan dengan lawan jenisnya: anti-materi. Anti-materi
memiliki sifat-sifat yang berlawanan dengan materi. Misalnya, berbeda dengan
materi, elektron anti-materi bermuatan positif, dan protonnya bermuatan
negatif. Fakta ini dinyatakan dalam sebuah sumber ilmiah sebagai berikut:
"...Setiap partikel memiliki
anti-partikel dengan muatan yang berlawanan dan hubungan ketidakpastian
mengatakan kepada kita bahwa penciptaan berpasangan dan pemusnahan berpasangan
terjadi di dalam vakum di setiap saat, di setiap tempat."
Persamaan
Dirac juga mengharuskan adanya keberadaan dari pasangan antipartikel untuk
setiap partikel, misalnya positron sebagai antipartikel dari elektron. Dirac
adalah orang pertama yang mengembangkan teori medan kuantum yang menjadi
landasan bagi pengembangan seluruh teori tentang partikel subatom atau partikel
elementer. Pekerjaan ini memberikan dasar bagi pemahaman kita tentang gaya-gaya
alamiah. Dirac mengajukan dan menyelidiki konsep kutub magnet tunggal (magnetic
monopole), sebuah objek yang masih belum dapat dibuktikan keberadaannya,
sebagai cara untuk memasukkan simetri yang lebih besar ke dalam persamaan medan
elektromagnetik Maxwell. Paul Dirac melakukan kuantisasi medan gravitasi dan
membangun teori medan kuantum umum dengan konstrain dinamis, yang memberikan
landasan bagi terbentuknya Teori Gauge dan Teori Superstring, sebagai kandidat
Theory Of Everything, yang berkembang sekarang. Teori-teorinya masih
berpengaruh dan penting dalam perkembangan fisika hingga saat ini, dan
persamaan serta konsep yang dikemukakannya menjadi bahan diskusi di
kuliah-kuliah fisika teori di seluruh dunia.
Pekerjaan
ini merupakan pencapaian terbaik yang dilakukan oleh Dirac yang menempatkannya
lebih tinggi dari fisikawan lain yang pada saat itu sama-sama mengembangkan
teori kuantum. Sebagai fisikawan muda yang baru berusia 25 tahun, dia cepat
diterima oleh komunitas fisikawan teoretis pada masa itu. Dia diundang untuk
berbicara di konferensi-konferensi yang diselenggarakan oleh komunitas fisika
teori, termasuk kongres Solvay pada tahun 1927 dan tergabung sebagai anggota
dengan hak-hak yang sama dengan anggota yang lain yang terdiri dari para pakar
fisika ternama dari seluruh dunia.
Formulasi
umum tentang teori kuantum yang dikembangkan oleh Dirac memungkinkannya untuk
melangkah lebih jauh. Dengan formulasi ini, dia mampu mengembangkan teori
transformasi yang dapat menghubungkan berbagai formulasi-formulasi yang berbeda
dari teori kuantum. Teori tranformasi menunjukkan bahwa semua formulasi
tersebut pada dasarnya memiliki konsekuensi fisis yang sama, baik dalam
persamaan mekanika gelombang Schrodinger maupun mekanika matriksnya Heisenberg.
Ini merupakan pencapaian yang gemilang yang membawa pada pemahaman dan kegunaan
yang lebih luas dari mekanika kuantum.
Teori
transformasi ini merupakan puncak dari pengembangan mekanika kuantum oleh Dirac
karena teori ini menyatukan berbagai versi dari mekanika kuantum, yang juga
memberikan jalan bagi pengembangan mekanika kuantum selanjutnya. Di kemudian
hari rumusan teori transformasi ini menjadi miliknya sebagaimana tidak ada
versi mekanika kuantum yang tidak menyertainya. Bersama dengan teori
transformasi, mekanika kuantum versi Dirac disajikan dalam bentuk yang
sederhana dan indah, dengan struktur yang menunjukkan kepraktisan dan konsep
yang elegan, namun berkaitan erat dengan teori klasik. Konsep ini menunjukkan
kepada kita aspek baru dari alam semesta yang belum pernah terbayangkan
sebelumnya.
Karier
cemerlang Dirac sesungguhnya telah tampak ketika dia masih berada di tingkat
sarjana. Pada saat itu Dirac telah menyadari pentingnya teori relativitas
khusus dalam fisika, suatu teori yang menjadikan Einstein terkenal pada tahun
1905, yang dipelajari Dirac dari kuliah yang dibawakan oleh C.D. Broad, seorang
profesor filsafat di Universitas Bristol. Sebagian besar makalah yang dibuat
Dirac sebagai mahasiswa paska sarjana ditujukan untuk menyajikan bentuk baru
dari rumusan yang sudah ada dalam literatur menjadi rumusan yang sesuai
(kompatibel) dengan relativitas khusus. Pada tahun 1927 Dirac berhasil
mengembangkan teori elektron yang memenuhi kondisi yang disyaratkan oleh teori
relativitas khusus dan mempublikasikan persamaan relativistik yang invarian
untuk elektron pada awal tahun 1928.
Karya Dirac dalam bentuk buku
“Principles of Quantum Mechanic” yang diterbitkan pada tahun 1930 dan hingga
sekarang sudah mencapai edisi ke empat, telah menjadi bacaan wajib bagi mereka
yang ingin mendalami bidang ini. Pada tahun yang sama dengan ditemukannya
Positron, Dirac ditunjuk sebagai profesor matematika Lucisian di Cambridge, dimana
jabatan sekarang dipegang oleh Stephen Hawking.
Konsep yang Ditemukan
Selama
hidupnya, bersama dengan fisikawan-fisikawan terkenal lainnya Dirac banyak
menemukan konsep-konsep penting dalam bidang fisika, berikut akan dijelaskan
secara garis besar dan singkat mengenai konsep-konsep tersebut :
- Pada tahun 1925 Dirac segera membangun konsep Mekanika Kuantum berdasarkan versinya sendiri. Dirac juga telah memberikan analogi perbedaan tentang kelompok poisson pada matematika klasik dan menerima tujuan tentang hukum kuantisasi pada persamaan matriks Heisenberg pada mekanika kuantum.
- Dirac juga berhasil menggabungkan mekanika kuantum dengan teori relativitas khusus melalui sebuah persamaan yang disebut dengan persamaan Dirac yang merupakan perbaikan dari persamaan Schodinger yang tidak bisa dipakai untuk khusus relativistik. Bentuk persamaannya yaitu : p = m dengan m adalah massa partikel yang komponen energi dan momentumnya yang dituliskan dalam bentuk vektor dimensi empat dikalikan suatu matrik yang disebut dengan matrik Dirac, p adalah suatu sistem satuan dengan besar kecepatan cahaya sama dengan satu.
- Melalui persamaan Dirac pula, dia mampu memperkirakan spin elektron yang berharga setengah seperti yang dibuktikan dalam eksperimen. Lebih jauh lagi dengan persamaannya tersebut Dirac dapat memperkirakan kehadiran elektron bermuatan positif atau yang dikenal sebagai positron, yaitu partikel yang bermassa sama dengan elektron namun memiliki muatan yang berbeda. Berdasarkan perumusan persamaan inilah, Paul Dirac meraih Nobel Fisika pada tahun 1933. Pada mulanya gagasan ini memang tidak ditanggapi serius. Keberadaan positron atau anti elektron pertama kali dibuktikan oleh Carl Anderson pada tahun 1932 di Fermilab, Chicago Amerika Serikat.
- Dirac juga meneliti kelakuan radiasi dan serapan elektromagnetik (gelombang cahaya). Pada saat itu, dualitas cahaya sebagai gelombang ataukah partikel masih merupakan kontroversi. Pendekatan baru yang ditempuh Dirac melalui Teori Medan Kuantumnya memberikan jawaban atas paradoks tersebut. Melalui pendekatan itu, Dirac menunjukkan bahwa cahaya dapat diperlakukan sebagai partikel ataupun gelombang dan keduanya akan sama-sama menghasilkan jawaban yang benar. Sejak saat itulah, secara matematis dualitas cahaya tidak lagi menjadi suatu kontroversi.
- Dirac juga mempelajari perilaku statistik partikel yang memenuhi Pauli, seperti elektron yang sebelumnya juga telah dipelajari secara independent oleh Enrico Fermi. Sehingga hasil temuan mereka disebut dengan Statistik Fermi-Dirac.
- Paul Dirac adalah orang pertama kali yang mengajukkan konsep tentang adanya kutub tunggal (monopole) magnet, yaitu sebuah partikel hipotesis yang memiliki kutub magnet terisolasi utara atau selatan ditahun 1931. Dirac mengajukan hipotesis bahwa keberadan partikel magnet ini akan menjelaskan mengapa muatan listrik selalu memiliki besar yang merupakan kelipatan muatan partikel elektron sebuah kondisi yang dikenal sebagai Kuantisasi Dirac. Walaupun terlihat meyakinkan dan elegan secara teori, namun monopole magnet ini sangat sulit ditemukan. Pencarian yang melibatkan fisikawan dan fasilitas eksperimen diseluruh dunia ini belum juga membuahkan hasil seperti yang diprediksi.
Sebagian fisikawan lain sebenarnya memiliki pemikiran yang sama
dengan apa yang dilakukan oleh Dirac, meskipun demikian belum ada yang mampu
menemukan persamaan yang memenuhi seperti apa yang telah dicapai oleh Dirac.
Dia memiliki argumen yang sederhana dan elegan yang didasarkan pada tujuan
bahwa teori tranformasinya dapat berlaku juga dalam mekanika kuantum
relativistik – sebuah argumen yang menspesifikasikan bentuk umum dari yang
harus dimiliki oleh persamaan relativistik ini, sebuah argumen yang menjadi
bagian yang belum terpecahkan bagi semua fisikawan. Teori tranformasinya harus
memuat persamaan yang tidak hanya berupa turunan waktu, sementara asumsi
relativitas mensyaratkan bahwa persamaannya harus juga dapat linier di dalam
turunan ruang.
Persamaan Dirac merupakan salah satu persamaan fisika yang paling
indah. Profesor Sir Nevill Mott, mantan Direktur Laboratorium Cavendish,
baru-baru ini menulis, ”persamaan ini bagi saya adalah bagian fisika teori yang
paling indah dan menantang yang pernah saya lihat sepanjang hidup saya, yang
hanya bisa dibandingkan dengan kesimpulan Maxwell, bahwa arus perpindahan dan
juga medan elektromagnetik harus ada. Selain itu, persamaan Dirac untuk
elektron membawa implikasi penting bahwa elektron harus mempunyai spin ½, dan
momen magnetik eh/4pm menjadi benar dengan ketelitian mencapai 0,1%”.
Persamaan
Dirac dan teori elektronnya masih tetap relevan digunakan sampai sekarang.
Perkiraan yang dibuatnya telah dibuktikan dalam sistem atom dan molekul. Telah
ditunjukkan juga bahwa hal ini berlaku untuk partikel lain yang memiliki spin
yang sama dengan elektron seperti proton, hyperon dan partikel keluarga baryon
lainnya. Konsep ini dapat diterapkan secara universal dan diketahui dengan baik
oleh para fisikawan dan kimiawan, sesuatu yang tidak seorangpun dapat
membantahnya. Melihat kenyataan ini, Dirac merasa sudah waktunya untuk
menyatakan, ”Teori umum mekanika kuantum sudah lengkap sekarang. Hukum-hukum
fisika yang yang mendasari diperlukannya teori matematika dari bagian besar
fisika dan keseluruhan bagian dari kimia telah diketahui secara lengkap.”
Dirac
menunjukkan kemudian bahwa persamaannya ini mengandung implikasi yang tidak
diharapkan bagi suatu partikel. Persamaannya memperkirakan adanya antipartikel,
seperti positron dan antiproton yang bermuatan negatif, yaitu suatu objek yang
saat ini sudah sangat dikenal di laboratorium fisika energi tinggi. Menurut
teorinya, semua partikel memiliki antipartikel tertentu yang terkait dengannya.
sebagian besar dari antipartikel ini sekarang telah dibuktikan keberadaannya.
Positron dan antiproton adalah sebagian kecil dari antipartikel yang sudah
sangat dikenal, keduanya dapat berada dalam kondisi stabil di ruang hampa, dan
saat ini digunakan secara luas dalam akselerator penumbuk partikel (collider
accelerator) yang dengannya fisikawan mempelajari fenomena yang terjadi dalam
fisika energi tinggi.
(Dirac
dan Persamaan Relativistiknya)
Penting diungkapkan di sini keindahan dari persamaan Dirac.
Keindahan ini bisa jadi sulit dirasakan oleh orang yang tidak terbiasa dengan
rumus-rumus fisika, tetapi kenyataan ini tidak akan dibantah oleh para
fisikawan. Persamaan Dirac adalah salah satu penemuan besar dalam sejarah
fisika. Melalui pekerjaannya ini, Dirac memberikan prinsip-prinsip dasar yang
memuaskan dalam usaha untuk memahami alam semesta kita. Melalui penemuannya ini
nama Dirac akan dikenang selamanya sebagai salah satu fisikawan besar. Suatu
monumen telah dibangun untuknya atas jasanya membimbing kita kepada pemahaman
tentang salah satu aspek penting gaya dasar yang terkandung di alam semesta
yang kita diami ini. Melalui penemuannya ini, nama Dirac akan dimasukkan dalam
catatan sejarah fisika atas kontribusi yang diberikannya kepada dunia sains
khususnya fisika berupa dasar-dasar mekanika kuantum dan teori transformasi.
Penemuannya menempatkan Dirac di jajaran papan atas fisikawan teori sepanjang
masa – seorang jenius yang hebat dalam sejarah fisika.
(Persamaan
Dirac dalam bentuk lain)
Pengembangan
Konsep
Bayu Sapta Hari. 19 November 2008. Paul Dirac : Si Jenius Dalam Sejarah Fisika. http://aktifisika.wordpress.com/2008/11/19/paul-dirac-si-jenius-dalam-sejarah-fisika/. (diakses tanggal 28 April 2012).
Dal,
Ari. 5 November 2010. Paul Adrien Maurice
Dirac. http://komikfisika.blogspot.com/2010/11/paul-adrien-maurice-dirac.html.
(diakses tanggal 22 Mei 2012).
Firman Gunajaya. April
2012. Fisikawan
Inggris – Biografi Paul Dirac. http://www.firman-gunajaya.web.id/2012/04/fisikawan-inggris-biografi-paul-dirac.html.
(diakses tanggal 28 April 2012).
0 komentar:
Posting Komentar